Suatu hari di tepi sebuah danau tampak ada satu keluarga bebek sedang berjalan-jalan. Mereka terdiri dari ibu bebek dan anak-anak bebek yang mengikuti di belakang si ibu. Anak-anak bebek itu tak henti-hentinya berkwek-kwek sepanjang jalan. Kelihatannya mereka sangat senang.
... Namun, tiba-tiba si ibu bebek melihat seekor rubah di kejauhan. Ternyata, suara ceria anak-anak bebek itu agak begitu nyaring, sehingga sang rubah yang juga tengah berjalan-jalan di tengah hutan pun bisa mendengar kwek-kwek mereka.
Begitu melihat bahaya datang, si ibu bebek langsung berteriak ketakutan, "Anak-anak, cepat masuk ke dalam danau. Ada rubah!" Suara ceria anak-anak bebek pun tak terdengar lagi dan mereka bergegas menuju danau.
Ketika anak-anak bebek telah masuk ke dalam air, si ibu bebek berpikir berusaha mencari solusi untuk menjauhkan rubah itu dari anak-anaknya. Seketika itu juga si ibu bebek mendapatkan ide dan segera melukai sayapnya sendiri.
Melihat si ibu bebek, sang rubah terlihat bahagia. "Sepertinya dia sedang terluka dan tidak bisa terbang! Itu berarti aku bisa menangkap dengan mudah. Sebentar lagi aku bisa makan santapan lezat!" Ia pun segera berlari ke arahnya.
Si ibu bebek kian berlari menjauhi danau. Sang rubah mengikutinya. Walaupun dirinya dalam bahaya besar, ada perasaan lega menyelusup hatinya. Ia berhasil membuat sang rubah terkecoh. Itu berarti anak-anaknya sudah bebas dari ancaman maut. Ia berhenti sejenak untuk menarik napas panjang.
Sang rubah berpikir si ibu bebek kelelahan, maka ia datang mendekatinya. Namun, tak disangkanya si ibu bebek langsung melebarkan sayapnya meski yang sebelah terluka dan terbang ke udara. Si ibu bebek mendarat dengan selamat di tengah danau. Anak-anaknya pun berenang ke arahnya dengan wajah sumringah.
Melihat kejadian itu, sang rubah hanya bisa menatap tak percaya pada keluarga bebek itu. Karena mereka berada di tengah danau, ia tak mampu menjangkau mereka.
Melihat cerita di atas, tampak jelas bahwa si ibu bebek sangat menyayangi anak-anaknya. Karena tidak ingin buah hatinya menjadi santapan empuk sang rubah, tanpa pikir panjang si ibu rela mengorbankan dirinya. Betapa beruntungnya anak-anak bebek itu karena memiliki ibu yang punya kasih begitu besar.
Diambil dari berbagai sumber.
Posted in:
0 komentar:
Posting Komentar