Perlukah kita sabar? Itulah sebuah pertanyaan ketika kita menghadapi sebuah situasi yang penuh emosi. Tak bisa dipungkiri bahwa emosi yang berlebiham akan membuat suasana semakin tak terkendalikan, kekecewaan-kekecewaan kecil akan kembali mencuat diantara persoalan yang terjadi sehingga akan semakin sulit untuk kita menemukan solusi terbaik dalam menyelesaikan masalah. Hal yang mengherankan adalah mengapa saat ini kebanyakan orang lebih suka menggunakan emosi daripada nalar dari hati, ada sebuah status yang pernah saya tulis disatu jejaring sosial ' Jika anda tak mampu bersabar, silahkan anda jangan marah '. Jadi mungkin kata-kata sederhana itu bisa dijadikan 'pengingat' untuk kita, agar lebih bisa menahan emosi. Dalam Islam dari 14 abad yang lalu sudah dituliskan dalam Al-Qur'an pentingnya ' Kesabaran ' dalam hati, tertulis di:
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 153 | ||
yaa ayyuhaa alladziina aamanuu ista'iinuu bialshshabri waalshshalaati inna allaaha ma'a alshshaabiriina | ||
153. Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. |
Namun pada kenyataannya banyak orang tidak memahami dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga semua keputusan selalu diikuti hawa amarah. Memang menjadi Sabar agak sulit, akan tetapi bukan berarti kita tidak bisa menjadi orang yang sabar, sadarilah sabar bukanlah pilihan melainkan kebutuhan primer agar hidup lebih tertata dan bisa menjalani hidup penuh dengan keberkahan karena kesabaran mendekati keberkahan. So pastikan mulai sekarang untuk kita belajar melatih kesabaran hati sehingga kita mampu mengendalikan emosi diri, semoga kita menjadi orang-orang yang dicintai Allah...Amiiin.
Written: Faisal Garuda
Powered By: Hudallinnas Training & Motivations, Yayasan Garuda Mandiri dan Garuda Herbal Center.
Note: Special for my lovely.